Langsung ke konten utama

Menyusun Best Practice PPG Daljab II Teknik Kimia UPI 2022

LK 3.1 Menyusun Best Practices

 

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMK Negeri 1 Driyorejo

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan keterlibatan aktif peserta didik pada materi Analisis Kuantitatif Konvensional melalui model pembelajaran Problem based learning (PBL) dengan metode praktikum, diskusi, dan penugasan.

Penulis

Nailis Samahah

Tanggal

8 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Pembelajaran yang dilakukan di kelas XI Analisis Pengujian Laboratorium seringkali mengalami permasalahan karakteristik peserta didik tidak menjadi dasar dalam penerapan model pembelajaran

Kondisi yang terjadi:

1.  Pendidik belum menerapkan model pembelajaran inovatif berdasarkan karakteristik peserta didik yang beragam

2.  Peserta didik tidak terlibat aktif mengikuti pembelajaran

3.  Peserta didik lebih semangat untuk praktik dibandingkan belajar teori/konsep.

4.  Hasil belajar peserta didik belum mencapai KKM

Dari permasalahan yang terjadi maka saya melakukan praktik pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based learning (PBL) dengan metode praktikum, diskusi dan penugasan.

 

Hal ini penting untuk dibagikan karena permasalahan  ini sangat mungkin dialami oleh rekan pendidik lain. Sehingga diharapkan dapat berbagi pengalaman dan diterapkan kebaikannya pada pembelajaran rekan lain. Selain itu, juga bermanfaat bagi penulis pribadi

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini:

1.   Sebagai pendidik (Fasilitator)

2.   Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL) dalam pembelajaran

3.   Memiliki persepsi bahwa peserta didik harus aktif dalam pembelajaran dengan metode  pratikum, diskusi kelompok dalam memecahkan masalah

4.   Menggunakan media pembelajaran yang menarik agar peserta didik lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Berdasarkan analisis hasil kajian wawancara dan literatur penyebab dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu meningkatkan keterlibatan aktif peserta didik pada materi Analisis Kuantitatif Konvensional antara lain:

1.  Terbatasnya waktu bagi pendidik untuk menerapkan model pembelajaran inovatif

2.  Kurangnya kolaborasi antarpendidik mata pelajaran produktif dalam pelaksanaan pembelajaran

3.  Kesulitan pendidik dalam menerapkan model pembelajaran inovatif

4.  Kondisi kelas besar dalam pendidikan di Indonesia kurang mendukung pendidik untuk lebih dekat mengenal peserta didiknya

 

Dari penyebab diatas tantangan yang di hadapi adalah :

1.   Peserta didik belum terbiasa menggunakan model Problem Based learning (PBL)

2.   Tidak semua pendidik terbiasa menggunakan model Problem Based learning (PBL)

Dapat disimpulkan bahwa tantangan yang melibatkan pendidik dari sisi kompetensi yang harus dimiliki pendidik yaitu kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajar

 

Pihak terkait yang terlibat adalah :

1.   Teman sejawat sebagai teman diskusi peningkatan pembelajaran di kelas

2.   Ka Lab Analisis Pengujian Laboratorium sebagai teman diskusi penyedia peralatan praktikum

3.   Waka sarana sebagai teman diskusi penyedia fasilitas di dalam kelas

4.   Peserta didik sebagai objek pembelajaran

 

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkan_langkah yang harus di lakukan oleh pendidik sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:

1.   Pemilihan Media Pembelajaran

a. Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan media pembelajaran adalah dengan memilih media pembelajaran yang dirasa tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik peserta didik, selain itu pendidik juga memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga pengoprasian. 

Media pembelajaran yang dikembangkan yakni penggunaan LKPD yang sistematis dan runtut mencakup semua kegiatan mulai dari awal pembelajaran hingga akhir. Media kedua yakni powerpoint yang dibuat melalui aplikasi Canva, media dibuat semenarik mungkin bagi peserta didik.

b.Proses pembuatan media ini dimulai dari mempelajari materi yang akan dibuat medianya, kemudian pendidik merancang desain menu-menu apa saja yang perlu ada di media pembelajaran setelah rancangan / desain baru pendidik mulai membuat media ini di aplikasi canva sesuai rancangan atau desain.

c.           Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran ini antara lain pengetahuan pendidik dalam menggunakan aplikasi canva dan juga alat seperti komputer/laptop dan jaringan internet.

2.           Pemilihan Metode Pembelajaran yang variatif

a.   Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan memahami karakteristirk peserta didik dan karakteristik materi

Disini pendidik memilih metode pembelajaran yang akan digunakan adalah Praktikum, Penugasan dan Diskusi

b.   Proses pemilihan metode ini pertama pendidik mempelajari apa saja metode-metode dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kompetensi dasarnya.

c.           Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi pendidik akan metode-metode pembelajaran dan juga pemahaman pendidik akan materi pembelajaran.

3.           Pemilihan Model Pembelajaran

a.  Strategi yang dilakukan pendidik dalam pemilihan model pembelajaran adalah dengan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi

Disini pendidik memilih model pembelajaran Problem Based Leraning (PBL)

b.  Proses pemilihan model ini pertama pendidik mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik peserta didik dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan peserta didik. Lalu melihat karakteristik materi dengan mempelajari materi pembelajaran.

c.           Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi pendidik akan Model Pembelajaran PBL dan juga pemahaman pendidik akan materi pembelajaran.

4.           Meningkatkan Motivasi peserta didik

a.   Strategi yang dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi peserta didik adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

Disini pendidik mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada peserta didik

b.   Proses pengembangan RPP yang berpusat pada peserta didik pendidik menentukan kegiatan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan kegitan itu berpusat pada peserta didik dan membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

c.           Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan metode ini antara lain pemahaman/kompetensi pendidik akan pembuatan RPP dan juga kreatifitas merancang kegiatan-kegiatan yang membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi dan langkah langkah yang dilakukan dirasa hasilnya efektif dan dapat dilihat dari

1.   Penggunaam LKPD yang sistematis sangat membantu pemahaman dan meningkatkan keaktifan peserta didik

2.   Pemilihan Metode yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat pembelajaran

3.   Pemilihan  Model pembelajaran PBL menumbuhkan berfikir kritis peserta didik terlihat dari tanggapan dan jawaban yang di lontarkan pendidik saat pembelajaran

4.   Desain kegiatan yang berpusat pada peserta didik sangat meningkatkan keaktifan peserta didik saat proses pembelajaran sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar

5.   Berdasarkan hasil angket survey pembelajaran diperoleh bahwa 92 % peserta merasa nyaman dan menyenangkan dalam melaksanakan pembelajaran, 81 % peserta didik merasa mudah memahami materi dan keterampilan yang diajarkan

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat senang, bisa di lihat saat kegiatan refleksi akhir pembelajaran peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran sangat menyenangkan dan media pembelajarannya menarik juga mudah dipahami.

 

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan akan penguasaan pendidik terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksaanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

 

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah pendidik dilakukan adalah seyogyanya pendidik lebih kretaif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Sistem Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin kelangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Oleh karena itu  negara memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (difabel/anak berkebutuhan khusus) seperti yang tertuang dalam UUD 1945 pasal 31 (1) yang berbunyi, “Tiap-tiap warganegara berhak mendapatkan pendidikan”. Ditegaskan pula dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 BAB IV pasal 5 ayat 2, yaitu “Warganegara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.” Hal ini menunjukkan bahwa anak berkebutuhan khusus memperoleh kesempatan yang sama dengan anak yang lainnya (anak normal) dalam pendidikan. Sistem pendidikan di Indonesia telah membentuk sistem pendidikan segregasi dimana penyelenggaraan dilaksanakan secar

Mengapa Ia Tak Kunjung Datang?

“ Hidup ini tak adil! ” ucap salah seorang teman. “ Mengapa kita tidak memiliki sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan ?” tambahnya. Kawan, mungkin sempat pula terlintas pemikiran serupa atau bahkan kita telah melisankannya. Terkadang kita sangat membutuhkan sesuatu yang dimiliki oleh teman kita, yang dia pun tak menginginkannya.  Bukankah itu nampak tak adil di mata kita? Tidak kawan, lekaslah kita berucap istighfar. Astaghfirullahal’adhim… Bukankah Allah telah melimpahkan nikmat yang tak terhitung jumlahnya? Segala puji dan syukur bagiMu ya Allah. . Allah telah memberikan segala yang kita butuhkan, bukan sekedar yang kita inginkan. Eitss… tunggu sebentar, jangan2 kita pun tak pernah melisankan, bermunajat memohon kepada Sang Maha Kuasa untuk memberikan apa yang kita inginkan. Okelah, kalau kita telah berdo’a. Maka yakinlah bahwa do’a kita pasti akan dikabulkan, dengan 3 cara: 1.      Allah berikan saat itu juga (saat kita meminta)  2.      All

Negeri Para Bedebah

Format ulasan: 📖 Judul buku: Negeri Para Bedebah ✏ Penulis: Tere Loye 🏢Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama 📌Jumlah Halaman: 440 Sepertinya baru kali ini aku membaca novel yang tokoh utamanya punya niat melawan hukum negara, tetapi akupun turut membela niatnya. Novel ini mengisahkan tentang Thomas, seorang konsultan keuangan terpercaya yang mengorbankan dirinya membela Om-nya, pemilik bank Nasional yang mengalami pailit dan terancam segera ditutup oleh pemerintah. Tom berusaha dengan sekuat tenaga untuk mencegah ditutupnya "Bank Semesta", dengan berbagai rencana, dan dengan link pejabat yg dimilikinya. Tak hanya sekali dua kali ia terlibat pertikaian dengan polisi, bahkan ia pun kongkalikong dengan salah satu pejabat kepolisian. Pertikaian yang bagaikan nonton film action . Menarik sekali. Pun begitu, Tom juga pernah masuk penjara. Dan ternyata ia bisa terbebas dengan mudahnya. Tom mempunyai hidup yg keras sejak kecil, pasca meninggalnya kedua orangtuanya,